Serang (parlemenbanten.com) — Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Banten menggelar kegiatan bertajuk “Menuju Terang: Memahami Terorisme Lewat Empati Digital” sebagai bagian dari upaya strategis mencegah penyebaran paham radikal dan terorisme di kalangan generasi muda.
Kegiatan yang berlangsung di Serang ini melibatkan ratusan peserta dari kalangan pelajar SMP, SMA/sederajat, dan mahasiswa dari berbagai institusi di Provinsi Banten melalu Hybride (Zoom) pada Hari Selasa,27 Mei 2025.
Acara dibuka secara resmi oleh Ketua FKPT Banten, H. M. Chairil Anwar, S.H., dan dihadiri oleh Direktur Pencegahan BNPT RI, Prof. Dr. Irfan Idris, M.A., yang memberikan sambutan sekaligus menjadi narasumber utama. Dalam sambutannya, Prof. Irfan menegaskan bahwa pendekatan pencegahan terorisme tidak dapat hanya mengandalkan aparat keamanan, tetapi harus melibatkan masyarakat luas, terutama generasi muda, dengan literasi digital dan penanaman nilai-nilai empati dan toleransi.
“Melalui pendekatan empati digital, kita ingin menyentuh bukan hanya pikiran, tapi juga hati generasi muda Indonesia. Mereka harus mampu menjadi benteng pertama melawan narasi radikal di ruang digital,” ujarnya.
Ketua FKPT Banten, H. Chairil Anwar, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya memperkuat daya tangkal generasi muda terhadap paham radikalisme dan terorisme yang kini menyasar ruang-ruang digital.
“Semoga kegiatan ini menjadi titik awal lahirnya pelopor-pelopor perdamaian dari Banten yang bisa membawa semangat toleransi dan nasionalisme ke lingkungan masing-masing,” ujar Chairil.
Ketua Bidang Pemuda dan Pendidikan FKPT Banten TB. Entus Saefudin, mengucapkan terima kasih yang Tak terhingga Kepada seluruh Peserta yang meluangkan waktunya untuk berpartisipasi dalam Git tersebut terlebih Kepada Nara Sumber, Prof Irfan, dan Bu Neli F . Biar pun dilaksanakan secara Hybrid, namun target dan tujuan bisa sampai ke pelajar yang ada di Banten.
Talkshow interaktif menjadi segmen utama dalam kegiatan ini dengan menghadirkan tiga narasumber utama:
Prof. Dr. Irfan Idris, M.A. (Direktur Pencegahan BNPT)
H. M. Chairil Anwar, S.H. (Ketua FKPT Banten)
Neli Fori Karliana, M.Pd. (Akademisi dan praktisi pendidikan)
Dalam diskusi tersebut, narasumber menyoroti pentingnya pemberdayaan masyarakat, peran generasi muda sebagai agen perubahan, serta pendekatan berbasis budaya lokal dan nilai kemanusiaan dalam membendung ideologi ekstrem.
Acara juga menampilkan tayangan reflektif berisi testimoni korban terorisme, yang menggugah emosi peserta dan membuka ruang refleksi bersama tentang pentingnya empati sebagai alat pencegahan kekerasan berbasis ideologi.
Beragam tanggapan datang dari para peserta, salah satunya dari Ataya Indriana (SMAN 9 Pandeglang) yang menyampaikan bahwa terorisme bukan hanya ancaman fisik, tetapi juga merenggut rasa aman dan cinta dari orang-orang terdekat. Sementara M. Aras (SMA 6 Pandeglang) mengaku tersentuh atas keberanian korban teror yang mampu memaafkan pelaku sebagai bentuk penolakan terhadap balas dendam.
Kegiatan yang berlangsung dari pukul 08.00 hingga 12.30 WIB ini diakhiri dengan pernyataan penutup dari Ketua FKPT Banten, yang kembali menegaskan pentingnya membangun kolaborasi antara pelajar, guru, akademisi, tokoh masyarakat, dan pemerintah dalam membangun ketahanan nasional dari akar rumput.
Kegiatan ini didukung oleh berbagai pihak, termasuk institusi pendidikan seperti UIN SMHB Banten, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (UNTIRTA), serta sekolah-sekolah menengah dari Pandeglang dan sekitarnya.
Dengan semangat kolaborasi dan empati, FKPT Banten berharap langkah kecil ini menjadi awal dari gerakan besar untuk menciptakan Indonesia yang damai, toleran, dan bebas dari terorisme. (sg)