Nduga ,(parlemenbanten.com) – Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Operasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) mengungkap kondisi pilot pesawat Susi Air Kapten Philip Mark Mehrtens yang disandera kelompok itu sejak awal Februari lalu.
Selain itu OPM juga meminta agar pemerintah Indonesia menghentikan serangkaian kegiatan yang dilakukan aparat Indonesia terkait operasi militer di Papua.
Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom mengklaim aparat militer tengah melakukan pemboman di wilayah Ndugama.
“Dia (Philip) secara langsung bicara bahwa dia baik-baik dan sehat, namun khawatir karena tentara dan polisi Indonesia sedang melakukan pemboman yang masif di Wilayah Ndugama, dan hal itu membahayakan dia dan semua orang yang berada di wilayah Ndugama, Papua,” kata Sebby dalam keterangannya, Rabu (26/4).
Sebby memastikan dirinya telah mendapatkan informasi dari Panglima Komando Daerah Pertahanan III Ndugama Derakma Brigadir General Egianus Kogeya yang menyatakan Philip masih hidup dan sehat hingga saat ini.
Dalam keterangannya, Sebby juga melampirkan video Philip yang duduk dan diapit dua milisi yang disebut aparat dengan sebutan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) itu.
Dalam video berdurasi 1 menit 38 detik itu, Philip mengatakan dirinya sehat dan meminta pemerintah untuk tidak melepaskan bom di wilayah tersebut lantaran berpotensi membahayakan dirinya dan orang-orang sekitar. Sementara Sebby menegaskan agar pemerintah mengedepankan negosiasi dalam perkara ini.
“Dan kami tegaskan bahwa pembebasan Pilot harus melalui negosiasi, tidak melalui operasi militer. Oleh karena itu, Presiden Indonesia Joko Widodo harus hentikan operasi militer di Ndugama dengan segera, jika tidak membahayakan nyawa Pilot asal Selandia Baru ini,” ujar Sebby.
Sebelumnya, Panglima TNI Yudo Margono telah meningkatkan status operasi TNI di Papua menjadi siaga tempur.
Sementara Danrem 172/PWY Brigjen J.O. Sembiring sebelumnya membantah pernyataan Sebby Sambom terkait penggunaan operasi militer untuk membebaskan pilot Susi Air yang disandera oleh kelompok itu.
Sembiring yang juga Komandan Komando Pelaksana Operasi (Dankolakops) ini menyebut dalam pembebasan pilot itu, aparat menggunakan soft approach dan Sebelu.
“Saya mengajak publik tidak terjebak dengan narasi yang dibangun teroris Sebby Sambom, pertama dia selalu sampaikan bahwa hentikan operasi militer di Papua, ini propaganda yang dia bilang,” kata Sembiring di Mimika, Papua, Senin (10/4).
Sembiring lantas meminta kelompok teror yang menyandera pilot untuk menyerahkan diri. Jika tidak, Sembiring menyebut aparat akan terus mengejar. Ia juga menyampaikan terima kasih kepada masyarakat Nduga yang menurutnya sudah semakin berani melapor jika bertemu dengan kelompok itu.
Adapun Philip Mark Mahrtens disandera KKB pimpinan Egianus Kogoya sejak 7 Februari 2023, sesaat setelah mendaratkan pesawatnya di lapangan terbang Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan. Selain menyandera pilot, mereka juga membakar pesawat jenis Pilatus Porter milik Susi Air.
(Ad/red)