CILEGON, (parlemenbanten.com)—Dalam rangka pengembangan karakter anak usia dini yang berlandaskan kearifan lokal yaitu kota cilegon, Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (DINDIKBUD) kota cilegon Luncurkan Program GEMAS (Gerakan Anak Paud Main Tradisional).
Program tersebut di perkenalkan bertepatan saat perayaan Hari Anak Nasional kota Cilegon 2023, Gelaran ini dinamai GEBYAR PAUD 2023, yang dilaksanakan di Alun-alun Kota Cilegon, Minggu 30 Juli 2023.
Hadir dalam kegiatan tersebut Wali Kota Cilegon Helldy Agustian beserta istri Hany Sevriatri Helldy selaku Bunda PAUD Kota Cilegon, ada juga Sekretaris Daerah Kota Cilegon Maman Mauludin beserta istri Diah Monalisa, Kepala Dindikbud Kota Cilegon Heni Anita Susila, Bunda PAUD Kecamatan se-Kota Cilegon, Pengawas SD, TK, RA, dan Penilik PAUD se-Kota Cilegon.
Helldy menyampaikan rasa senang dan bangga berada di tengah-tengah generasi Indonesia. “Pertama saya ucapkan selamat Hari Anak Nasional. Dimana kita juga mempersiapkan Indonesia Generasi Emas 2045, dan adik-adik kita inilah yang nantinya akan jadi pemimpin, atlet yang hebat, dan banyak profesi lainnya dari Kota Cilegon,” katanya.
Sementara itu Kepala Dindikbud Kota Cilegon Heni Anita Susila menuturkan bahwa kegiatan ini yang pertama melibatkan organisasi mitra. Mulai dari Ikatan Guru Raudhatul Athfa (IGRA), Himpunan Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (HIMPAUDI), Ikatan Guru Taman Kanak-kanak Indonesia (IGTKI), dan Gabungan Organisasi Penyelenggara Taman Kanak-kanak Indonesia (GOPTKI) Kota Cilegon.
Heni juga menuturkan ada dua program yang diangkat dalam Gebyar PAUD 2023 kali ini. Pertama adalah program transisi PAUD–SD yang menyenangkan, dimana program ini berfokus pada edukasi bahwa perpindahan TK menuju SD itu membuat mereka percaya diri.
“Perpindahan sekolah anak dari TK ke SD harus dibuat menyenangkan. Kemudian yang kedua adalah program Gemas atau Gerakan Anak Paud Main Tradisional. Program ini bertujuan untuk membangun karakter anak melalui permainan tradisional berbasis kebudayaan,” tuturnya.
Sementara Heni menjelaskan pentingnya anak menyukai permainan tradisional sebagai pembentuk karakter anak, melatih kejujuran, menjunjung tinggi sportivitas, pentingnya bekerja keras untuk suatu pencapaian, gotong royong serta melatih konsentrasi.
Hal ini kata Heni sangatlah penting untuk ditanamkan dalam diri mereka untuk menghadapi kehidupan bermasyarakat ditengah arus modernisasi.(Adv)