SERPONG , (parlemembanten.com) — Menanggapi kemacetan di Ciputat,Forum Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ) Kota Tangerang Selatan membahas solusi kemacetan di wilayah Ciputat. Pembahasan itu dilakukan dalam kegiatan penandatanganan komitmen bersama untuk menjalin sinergitas antar stakeholder dalam meningkatkan keselamatan dan kelancaran lalu lintas. Penandatanganan itu berlangsung di wilayah Serpong Utara, Tangsel, Selasa (30/5).
Kepala Dinas Perhubungan Tangsel, Chaerudin memaparkan Ciputat yang berbatasan langsung dengan DKI Jakarta kerap dilanda kemacetan. Terutama pada ruas Jalan Ir H Juanda Kecamatan Ciputat Timur dan ruas Jalan Dewi Sartika Kecamatan Ciputat yang berbatasan langsung dengan wilayah Jakarta Selatan.
Ia menyebut, kemacetan dapat dipicu oleh beberapa faktor. Salah satunya, yakni imbas dari banyaknya volume lalu lintas dari dan menuju DKI Jakarta yang seringkali terjadi.
“Baik pada waktu jam sibuk pagi dan sore hari. Oleh karena itu, perlu adanya wadah komunikasi antar stakeholder untuk mencari solusi dalam menangani kemacetan lalu lintas di sepanjang ruas jalan Ir. H. Juanda dan Dewi Sartika,” tegasnya.
Ia berharap agar forum ini dapat berfungsi sebagai wadah mempererat sinergi tugas pokok dan fungsi setiap penyelenggara lalu lintas dan angkutan. Sebab, kata dia, setiap instansi pemerintah beserta stakeholder terkait berkewajiban menyelenggarakan lalu lintas dan angkutan jalan yang berkeselamatan, aman, dan nyaman di wilayah Kota Tangerang Selatan.
“Semoga dengan adanya forum lalu lintas ini dapat mewujudkan terselenggaranya sistem transportasi yang lebih baik dan berkurangnya titik kemacetan lalu lintas, sehingga dapat meningkatkan pelayanan kepada masyarakat serta pembangunan di wilayah Kota Tangerang Selatan,” ungkapnya.
Chaerudin menambahkan kemacetan lalu lintas di Kota Tangerang Selatan merupakan dampak dari meningkatnya pertumbuhan kendaraan tanpa diimbangi oleh peningkatan kapasitas jalan. Oleh karena itu, diperlukan adanya manajemen dan rekayasa lalu lintas untuk mengoptimalisasi kinerja ruas jalan dan simpang yang ada di Kota Tangerang Selatan.
Selain itu, diperlukan penataan sistem transportasi yang baik dengan mengedepankan faktor efisiensi dan keamanan.
“Efisien dapat diukur dari kecepatan dan biaya yang digunakan, sedangkan aman dapat diukur dari keselamatan perjalanan sampai ketempat tujuan,” katanya.
Jika kedua hal tersebut tak dapat terwujud, maka yang timbul hanyalah masalah kemacetan. “Kemacetan yang akan berakibat pada meningkatnya biaya perjalanan,” imbuhnya.(Ad)