Tangerang (parlemenbanten.com) – Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar mendampingi Wakil Presiden RI KH Ma’ruf Amin meresmikan pabrik baja PT. Lautan Baja Indonesia (LBI). Pabrik baja ini merupakan ekspansi dari PT. Lautan Steel Indonesia di Telagasari, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang, Jum’at (29/9/2023).
Kepada para pelaku usaha industri, Al Muktabar menekankan untuk menerapkan pola industri hijau yang Ramah lingkungan. Menekan emisi hingga tingkat zero dengan terus menggiatkan teknologi yang ramah lingkungan dan pengelolaan alam yang baik melalui penghijauan.
“Baja adalah satu hal penting dalam menggiatkan infrastruktur baik di daerah maupun secara nasional,” kata Al Muktabar.
Oleh karenanya, Al Muktabar melanjutkan, produk industri baja di Provinsi Banten harus bisa bersaing dengan yang lainnya. Apalagi, kebutuhan baja baik nasional maupun global diperkirakan akan terus meningkat.
“Yang tak kalah penting, produk baja yang dihasilkan harus mengandung produk bahan dalam negeri dan mempunyai SNI,” ucapnya.
Dalam sambutannya, Wapres KH Ma’ruf Amin mengatakan, industri baja berperan vital dalam pertumbuhan suatu negara. Ia juga dianggap sangat esensial bagi pengembangan sektor industri lainnya seperti industri energi, kontruksi, otomotif dan transportasi serta infrastruktur.
Di Indonesia industri baja mempunyai peranan penting dalam mendukung pembangunan infrastruktur yang saat ini tengah berkembang, seperti pembangunan jalan tol, bandara, pelabuhan, jalur rel kereta api, pembangkit listrik, kilang minyak, dan pembangunan IKN.
“Untuk memenuhi itu, kita harus bisa memproduksi sendiri, jangan sampai impor,” katanya.
Wapres juga menekankan beberapa hal dalam rangka peningkatan kemandirian industri baja nasional. pertama penerapan secara tegas dan konsisten tingkat kandungan produk dalam negeri dan wajib SNI.
“Hal itu dalam rangka mendukung pembangunan nasional dan mewujudkan kemandirian dalam negeri. Apalagi dalam beberapa tahun terakhir pemerintah sangat intensif mengakselerasi berbagai proyek infrastruktur seperti IKN dan program kendaraan listrik,” jelasnya.
Ia juga mendorong industri baja nasional menjadi bagian integral dari pertumbuhan ekonomi dengan konsep industri hijau, dimana produksinya mengedepankan efisiensi dan efektifitas penggunaan sumber daya berkelanjutan.
“Seraya memanfaatkan sampah sebagai energi alternatif,” ungkapnya.
Direktur Utama PT. Lautan Steel Indonesia Heintje Tan berharap dengan adanya ekspansi usaha ini bisa memenuhi kebutuhan baja dalam negeri. Dirinya juga mendukung penuh kewajiban pemenuhan produk yang SNI.
“Itu wajib melekat di produk kami, dan juga Tingkat Komposisi Dalam Negeri (TKDN),” katanya. (Humas)