Jakarta (paralemenbanten.com) – Pesatnya perkembangan infrastruktur TIK, membuat 5,16 miliar orang di seluruh dunia bisa menggunakan internet. Dari jumlah tersebut, ada 2,6 miliar pengguna internet global berada di kawasan Asia-Pasifik. Di tengah dinamika itu Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintrah Singapura membahas enam isu transformasi digital kedua negara.
Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Informatika Mira Tayyiba menyatakan pembahasan itu menjadi rangkaian pertukaran informasi mengenai hal-hal baru, baik yang sudah dilakukan oleh Indonesia maupun Singapura.
“Ada enam Isu yang dibahas yakni Memorandum of Understanding (MoU), Peta Jalan Digital, Perlindungan Data, Ekonomi Digital, infrastruktur digital dan Media,” ujarnya saat membuka The 9th Information and Communication Joint Committee (ICJC) Indonesia-Singapura di Jakarta Pusat, Rabu (25/10/2023).
Menurut Sekjen Mira Tayyiba, transformasi digital di seluruh dunia telah mengalami kemajuan dan kecepatan luar biasa. Perkembangan digital yang telah mengubah cara hidup manusia, memaksa para regulator dan pembuat kebijakan untuk mengantisipasi dan beradaptasi terhadap tantangan dan peluang yang ditimbulkan oleh teknologi baru.
“Melalui pertemuan rutin bilateral antara Kementerian Kominfo dengan Ministry of Communications and Information (MCI) Singapura. penting ini, kita perlu bertukar informasi, berbagi praktik terbaik, dan menjajaki potensi kerja sama,” tandasnya.
Sekjen Kementerian Kominfo menyambut baik kemajuan penyusunan MoU mengenai transformasi digital antara Indonesia dan Singapura. Ia meyakini MoU tersebut akan memperluas kerja sama yang sudah ada dan mengatasi tantangan yang ada dalam lanskap digital.
“Kami optimis bahwa pembahasan MoU akan menghasilkan konsensus mengenai komponen-komponen penting di dalamnya. Saya percaya, diskusi yang bermanfaat mengenai agenda penting mendatang akan membuka peluang untuk mengumpulkan perspektif dan ide-ide baru untuk mengatasi tantangan dan hambatan dalam semangat kolaboratif serta mendorong kolaborasi demi keuntungan bersama kedua negara,” tuturnya.
Kepala Pusat Kerja Sama Internasional Sekretariat Jenderal Kementerian Kominfo Ichwan Makmur Nasution mengungkapkan kegiatan ICJC tahun ini merupakan pertemuan kesembilan dan pertemuan pertama offline pasca Pandemi Covid-19. Kapus Ichwan mengungkapkan bahwa pertemuan tersebut sebagai momen pertukaran informasi antara Indonesia dan Singapura.
“Tahun depan kita akan melakukan hal ini lagi di Singapura dalam pertemuan ke-10. Diharapkan nanti sudah pakai format lebih dalam dengan format working group. Kalau sekarang kan langsung pleno aja. Nanti ada Sekjen bertemu terus ada working group dulu, nanti ada laporan lagi. Jadi lebih dalam isu yang dibahas tahun depan,” tuturnya. (Red)