TANGERANG, (parlemenbanten.com) –Menindak lanjuti Keputusan Walikota Tangerang NO :800/Kep.544 – DP3AP2KB /2023 Tentang Tim Percepatan Penurunan Stunting .Pemerintah Kota (PEMKOT) Tangerang melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Keluarga Berencana (DP3AP2KB) menggelar Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) guna membahas terkait strategi menekan angka stunting di Kota Tangerang, bertempat di Ruang Akhlakul Karimah, Pusat Pemerintahan, Rabu (21/6/2023).
Hal tersebut juga disampaikan oleh Wakil Ketua TPPS Kota Tangerang, Aini Suci Wismansyah, ia menuturkan stunting masih menjadi salah satu fokus utama dan perlu peran berbagai pihak dalam penanganan.
“TPPS ini didalamnya merupakan semua Dinas dan organisasi terkait untuk sama-sama mengentaskan permasalahan stunting di Kota Tangerang. Masing-masing memiliki program dengan tujuan yang sama,” tutur Aini.
Aini juga menjabarkan mengenai pentingnya memperhatikan gizi dalam kehidupan sehari-hari ,sebagai mana dirinya beranggapan salah satu permasalah stunting masih terjadi disebabkan kurangnya pemahaman dan kepedulian orang tua terhadap makanan yang dikonsunsumsi anak, Aini juga mencontohkon defenisi singkat tentang gizi .
“Gizi itu masih sering diabaikan orang tua karena efek nya dirasakan tidak langsung ,Jadi contohnya ibarat kita minum obat sakit kepala lalu besok langsung sembuh , melainkan apa yang kita konsumsi hari ini maka efek yang kita rasakan bisa saja beberapa tahun kemudian” ,kata Aini di akhir sebelum ditutup dengan pantun.
Kepala DP3AP2KB Kota Tangerang, Jatmiko,Dalam hal ini sebagai Sekertaris TPPS mengungkapkan pencapaian Kota Tangerang berada diurutan kedua terendah se-Provinsi Banten,sebagaimana tercatat di angka stunting 11,8 berdasarkan Sumber Status Gizi Indonesia (SSGI) 2023, untuk itu perlu adanya evaluasi bersama.
“Pertemuan ini kami adakan agar sama-sama mengevaluasi program dari masing-masing terkait penanganan stunting, adanya masukan dan evaluasi. Provinsi Banten juga turut serta bersama mendorong percepatan penurunan stunting di Kota Tangerang,” ujarnya.
Dirinya juga mengatakan seberapa pentingnya kaum perempuan atau ibu -ibu untuk menekan angka stunting ,dimana terdapat kebanyakan kasus stunting dialami oleh anak-anak dan remaja. “Pada umumnya yang selalu berdekatan dengan anak-anak hingga remaja adalah kaum perempuan atau ibu-ibu sehingga sangatlah penting dilakukan pembinan dan sosialisasi yang rutin”katanya sembari memberikan apresiasi kepada ketua PKK kota tangerang.
TPPS ini bertujuan untuk menghubungkan sinegritas antar sektor, agar permasalahan stunting dapat teratasi. Sehingga Kota Tangerang menjadi Kota yang zero stunting.
Sementara itu, Kepala Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia Bappeda Provinsi Banten, Agus Santoso, juga menyampaikan peran TPPS Kota Tangerang sudah sangat baik dalam penanganan stunting.
“Kami ingin sama-sama menjalankan program yang ada dan saling terintegrasi. Jika Kota Tangerang dapat menekan angka stunting, tentu ini juga bersinergi dengan program kami di Provinsi Banten,” ucap Agus.
(Adv)