Serang, (parlemenbanten.com) -Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (DINDIKBUD) Provinsi Banten melalui Bidang Kebudayaan Menggelar Audisi Orkestra Gita Bahana Nusantara (GBN). Acara ini diselenggarakan di Hotel Le Dian, Jalan Jenderal Sudirman No.88, Sumur Pecung, Kecamatan Serang, Kota Serang. Drs. H. DENDI HAMADANI, M.Si ,Selaku Kepala Bidang Kebudayaan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten telah berhasil memanggil dan memilih putra putri terbaik banten melalui seleksi acara tersebut. Tidak sampai disini ,Audisi ini akan berlanjut ke tahap lanjutan.
“Audisi ini merupakan panggilan dari ibu pertiwi yang mana tujuannya menyeleksi putra – putri bangsa yang berbakat terutama di bidang tarik suara, Dalam rangkaian seleksi ini harapan pemerintah bisa membentuk karakter dan jati diri bangsa, memupuk rasa kebersamaan dan nasionalisme serta meningkatkan rasa peduli terhadap budaya yang di bingkai bineka tunggal ika” kata Dendi.
Seperti halnya seorang Mahasiswa Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Ia adalah Tegar Haetami yang berhasil lolos pada audisi Gita Bahana Nusantara (GBN) yang diselenggarakan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten (28/5) .
Tegar berhasil bersaing bersama 24 peserta yang berasal dari berbagai daerah di banten. Nantinya Tegar akan mengikuti audisi tahapan selanjutnya di istana negara, Sebagai perwakilan provinsi banten tegar akan bersaing bersama perwakilan daerah lain (perwakilan provinsi yang ada di indonesia).
Tegar pun mengungkapkan perasaan bangganya atas pencapaian yang diraihnya.“Alhamdulilah bersyukur banget. Bisa audisi di tingkat provinsi aja sudah jadi kebanggaan tersendiri, apalagi jadi salah satu perwakilan Provinsi Banten di nasional mewakili Kabupaten Serang. Tentunya benar-benar suatu hal yang luar biasa,” ungkap Tegar.
Kemenangan dengan latihan singkat, Tegar yakin bisa melampaui ferform di tingkat nasional nanti. “Untuk persiapan audisi tingkat provinsi kemarin bisa dibilang waktu sangat singkat, karena aku dan teman-teman latihannya kurang lebih cuma 2 minggu dan itu pun enggak setiap hari. Banyak hal yang harus disiapkan, mulai dari cara bernyanyi, membaca partitur, penguasaan panggung, ekspresi, dan lainnya,” jelasnya.
Ia mengaku telah mengikuti seleksi GBN semenjak SMA sebelum akhirnya sekarang berhasil lolos di tingkat nasional. “Aku sendiri udah mulai ikut audisi GBN tuh sejak kelas 2 SMA atau 2018, cuma waktu itu ikut karena emang buat menuhin kuota tiap sekolah aja ga ada harapan dan persiapan yang matang. Pada akhirnya aku coba lagi waktu aku gabung di psm, sampai akhirnya aku berhasil lolos setelah perjalanan yang cukup panjang.
Tak lupa, ia berpesan kepada rekan-rekan Paduan Suara Mahasiswa (PSM) agar terus berlatih dan belajar. “Aku berpesan buat teman-teman PSM, jangan sampe berhenti berlatih buat mempersiapkan segalanya. Masih ada waktu buat belajar dan menutupi kekurangan-kekurangan kita, jadi jangan sampai lengah buat berlatih,” pesannya. (Adv)