Banten, (parlemenbanten.com) – Pemerintah Provinsi (PEMPROV) Banten Melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (DINDIKBUD) Provinsi Banten Berencana Menetapkan Menara Air (WaterToren) Rangkas Bitung Sebagai Cagar Budaya Tingkat Provinsi di Banten.
Watertoren atau menara air tersebut dibangun pada masa Hindia Belanda, Sedangkan di Lebak sendiri ada dua bangunan Watertoren. Satu di Kecamatan Rangkasbitung dan satu lagi di Kecamatan Warunggunung. Keduanya diperkirakan dibangun pada tahun 1931, Hal ini diperkirakan berdasarkan di atas pintu menara air tertulis angka 1931. Pada tahun tersebutlah menara air atau Watertoren ini diduga dibuat dan diresmikan.
Menara air ini pada masanya digunakan sebagai bak penampung air yang berasal langsung dari mata air Ciwasiat, Gunung Pulosari di Pandeglang. Bangunannya berbentuk silinder, Pada bagian atas berbentuk segi delapan dengan tipe dinding masonry. Sumber air ini berada di sebelah kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (DISBUDPAR) Kabupaten Lebak, Banten.
Pada masa Hindia Belanda, Watertoren dikelola oleh perusahaan air minum bernama Waterleidengbedrijf. Kemudian diambil alih oleh Jepang dan berganti nama menjadi Rangkasbetoeng Suido Syo.Berakhirnya masa penjajahan Jepang, pemerintah Indonesia berhasil mengambil alih menara air ini dan mengganti namanya menjadi Kantor Air Minum Rangkasbitung. Namun mulai dari tahun 1970-an, menara air atau Watertoren ini sudah tidak digunakan lagi, tapi masih tetap dirawat dan dipelihara
Water Toren ini baru direnovasi pada 2021, dan telah dibuka untuk umum pada akhir 2022 lalu. Dulu tempat ini dianggapangker dan dijadikan tempat uji nyali oleh orang-orang. Namun Saat ini, Water Toren sudah tidak difungsikan sebagai sumber air bagi masyarakat Rangkasbitung, Bahkan sekarang sudah menjadi salah satu cagar budaya di Rangkasbitung.
Cagar Budaya Water Toren Rangkasbitung sekarang dapat dikunjungi setiap hari mulai pukul 08.00 WIB hingga pukul 22.00 WIB. Dulu sebelum direnovasi, tempat ini bebas dimasuki masyarakat. Saat ini masyarakat ramai berkunjung pada malam hari karena lampu-lampu nya sudah menyala dan terlihat indah. Saat ini, Water Toren menjadi tempat wisata sejarah yang bisa menampung paling banyak 100 orang. Tempat ini untuk sementara tidak dipungut biaya alias gratis.
Oleh sebab itulah Pemerintah Provinsi Banten telah membuat wacana untuk meningkatkan status level cagar budaya ini ke tingkat provinsi agar jangkauannya lebih dikenal dari wisatawan luar daerah hingga manca negara. Berkaitan dengan nama daerahnya yang dikenal dengan slogan ‘Rangkasbitung, kota kecil dengan sejuta cerita’ bisa terngiang kembali bagi semua orang yang mempunyai kenangan dan romantika.