Serang (parlemenbanten.com) – Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar mengungkapkan Pemerintah Provinsi Banten secara intens terus melakukan pengendalian inflasi melalui stabilitas pangan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten inflasi Provinsi Banten masih dipicu oleh cabai dan beras. Inflasi Provinsi Banten di bulan Oktober tercatat secara Year on Year (y-o-y) sebesar 2,35 persen. Dimana kondisi tersebut masih berada di bawah rata-rata inflasi nasional sebesar 2,56 persen.
“Inflasi di Provinsi Banten itu sendiri masih di bawah nasional. Kita terus intens mengendalikan inflasi di berbagai kesempatan terutama pada komoditas beras dan cabai sebagai komoditi penyumbang inflasi,” jelas Al Muktabar seusai mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Inflasi melalui virtual zoom di Ruang Rapat Gubernur Provinsi Banten, KP3B, Kota Serang. Senin, (06/11/2023).
“Setelah melalui kemarau panjang kemarin itu bisa terus kita kendalikan dengan penanaman kembali bibit-bibitnya,” tambahnya.
Dalam menjaga stabilitas pangan, Al Muktabar menyampaikan pihaknya juga terus melakukan pasar murah yang dilakukan diberbagai daerah di Provinsi Banten. Ia menyebut hal tersebut merupakan upaya konsisten dalam mengendalikan inflasi.
Dikatakan, pihaknya terus melakukan upaya teknis dalam mengendalikan inflasi. Melakukan komunikasi ke berbagai pihak agar inflasi pangan di Provinsi Banten terkendali.
“Kita memerlukan komunikasi teknis terkait pengendalian bahan pangan. Kita juga terus menghubungi sentra-sentra pangan yang nantinya mampu membantu kita dalam menjaga stabilitas pangan,” ungkapnya.
Selain itu berdasarkan arahan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, dalam menyikapi situasi global haruslah terus menjaga stok dan harga pangan yang masih fluktuatif. Menanggapi hal tersebut, Al Muktabar menyatakan pihaknya juga terus melakukan pengawasan bersama di Kabupaten/Kota agar mampu memberikan stabilitas pangan di Provinsi Banten yang merata.
“Secara teknis untuk Banten sendiri yang secara rutin, kondisi fluktuasi itu terus kita beri perhatian. Sehingga ke depannya bersama-sama bisa kendalikan dan seimbangkan antara inflasi dan deflasi itu sendiri,” pungkasnya. (Red)